Langsung ke konten utama

TENTANG RINDU


Terkadang aku cemburu
Cemburu dengan jubah mu. 
Satu kerudung anggun sudah menambah kewibawaan mu. 

Terkadang pula, aku lupa,
Bahwa kau berjubah!
Jubah yang sudah mengikat erat cinta mu,
Pada panggilan mu. 

Buruknya aku,
Terlalu buruk,

Dalam kosongku, 
Hampaku,

Aku masih rindu.

Terkadang aku sadar dalam gila ku ini.
Pantaskah aku merindu? Lalu diam?

Tidak!
Aku akan merendah, dan mendoakanmu.
Suster.



Oleh. hzn


Postingan populer dari blog ini

Tiga Doa Kuno Katolik dari Tokoh-Tokoh Gereja Paling Awal

Tiga Doa Kuno Katolik dari Tokoh-Tokoh Gereja Paling Awal Dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang beriman, Tuhan ditempatkan sebagai sumber kehidupan. Melalui doa kita di tuntun untuk memperoleh belas kasihan dari Allah.  Dalam keyakinan kita sebagai orang katolik, doa merupakan media komunikasi dengan Sang Pencipta. Yang dalam pada itu jiwa dan raga diajak untuk berseru dan menyatu dengan Tuhan. Doa bukan sesuatu yang asing bagi umat Kristen umumnya, katolik khususnya. Sebab semasa Yesus menyebar ajaran-Nya, Dia telah mewarisi kita sebuah doa yang sangat indah yaitu Doa Bapa Kami. Pada awal kekristenan orang-orang Kristen mulai mengucapkan doa-doa spontan. Berikut ini adalah tiga doa orang Kristen yang hidup pada abad pertama Gereja.  Pertama: Doa St. Clement dari Roma, (sekitar 35-101) Kami mohon, Guru, untuk menjadi penolong dan pelindung kami. Selamatkanlah orang-orang yang menderita di antara kami; kasihanilah yang tertindas; Angkatlah yang jatuh; datanglah ...